SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT SIFILIS DAN GONORE
A.
Topik
Pokok Bahasan :
Penyakit Infeksi Menular Seksual
Sub Pokok Bahasan : Penyakit
Sifilis dan Gonore
B.
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit pasien dapat
menjelaskan tentang bahaya penyakit sifilis dan
gonore.
C.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah
diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, sasaran mampu:
1.
Menjelaskan definisi penyakit sifilis dan gonore
2.
Menjelaskan etiologi penyakit sifilis dan gonore
3.
Menjelaskan tanda dan gejala penyakit sifilis
dan gonore
4.
Menjelaskan komplikasi penyakit sifilis dan
gonore
5.
Menjelaskan pencegahan penyakit sifilis dan
gonore
6.
Menjelaskan penanganan penyakit sifilis dan
gonore
D.
SASARAN
Keluarga dan
pasien yang mengalami penyakit sifilis dan gonore yang berada di ruang Anggrek
RS X.
E.
PEMBAHASAN MATERI
1.
Definisi sifilis dan
gonore
2.
Etiologi sifilis dan
gonore
3.
Tanda dan gejala sifilis dan gonore
4.
Komplikasi sifilis dan gonore
5.
Pencegahan sifilis dan gonore
6.
Penanganan sifilis dan gonore
F.
Alokasi Waktu
|
No
|
Tahap-Tahap
Penggunaan
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Peserta
|
Metode
|
Media
|
|
1.
|
Pembukaan
(5 menit)
|
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Apersepsi
|
a. Menjawab salam
b. Menyetujui dan bersedia dilakukan penkes
c. Merespon pertanyaan saat diajukan
apersepsi
|
Ceramah
Ceramah
Tanya-jawab
|
Lembar
balik
|
|
2.
|
Penyajian
(20 menit)
|
a. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi, pencegahan dan penanganan penyakit sifilis dan gonore.
b. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
|
a. Mendengar-kan
b. Peserta bertanya
|
Ceramah
Diskusi atau tanya-jawab
|
Lembar
balik
|
|
3.
|
Kesimpulan
|
Mengulas
materi yang telah disampaikan
|
Mendengarkan
|
Ceramah
|
Lembar
balik
|
|
4.
|
Penutup
(5 menit)
|
a. Memberikan evaluasi berupa pertanyaan
b. Membagikan lembar balik
c. Memberikan salam penutup
|
a. Menjawab sesuai dengan yang ditanyakan
b. Peserta menerima dengan senang hati
c. Menjawab salam
|
Tanya-jawab
|
Lembar balik
|
G.
Media Pengajaran
Lembar balik
H.
Metode Pengajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
I.
Lampiran
1.
Materi
2.
Media
J.
Kriteria Evaluasi
1.
Peserta dapat
mengulangi materi yang telah diberikan
2.
Peserta
diharapkan mampu menginformasikan materi yang diberikan kepada orang lain
DAFTAR
PUSTAKA
Wilson, Walter R and Sande, M. 2001.
Current Diagnosis & Treatment in
Infectious Diseases. The McGraw-Hill Companies, United States of America.
Taber, benzio.1994,kedaruratan
obstetric dan genekologi, EGC,Jakarta.
M, Arif. dkk. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Kedua. FK UI. Jakarta.
Djuanda adhi, dkk Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi IV . Jakarta 2005.
Lampiran
Materi
PENYAKIT
SIFILIS DAN GONORE
A.
PENGERTIAN
Kencing
nanah atau gonore (bahasa
Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian
putih mata (konjungtiva). Gonore bisa
menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan
persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan
reproduksi.
Sifilis
atau raja singa adalah infeksi menular seksual yg di sebabkan oleh
bakteri treponema pallidum . Bakteri treponema pallidum masuk ke dalam
tubuh manusia melalui selaput lendir, mulut dan kulit saat melakukan hubungan
intim maupun oro genital. Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama
masa kehamilan . Jadi Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk,
pegangan pintu atau tempat duduk toilet.
B.
PENYEBAB
1.
Penyebab Gonore
a. Kuman : Neisseria gonorrhea
b. Perantara : manusia
c. Tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
d. cara penularan : kontak seksua langsung
e. tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
f. yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak aman
2.
Penyebab
Sifilis
Penyebab
penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo spirochaetales,
familia spirochaetaceae, dan genus treponema. T. pallidum berbentuk spiral,
panjang 5-20 µm, lebar 0,1-0,2 µm,gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan
maju seperti gerakan pembuka botol.
C. TANDA DAN
GEJALA
1.
Tanda dan gejala gonore
a. Pria
Pada pria,
gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan
beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah
dari penis.
b. Wanita
Pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu
atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan
hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat
ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti
desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur,
indung telur, uretra,
dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
2.
Tanda dan gejala sifilis
Penderita
penyakit sifilis biasanya tidak menunjukkan keluhan sampai beberapa tahun.
Penderita hanya menunjukkan gejala-gejala yang akan timbul sekitar 3 minggu
sampai 6 bulan setelah berhubungan intim atau seks dengan penderita, umumnya
ditandai dengan :
a. Timbul
benjolan dan luka disekitar alat kelamin
b. Luka
terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya
tidak terasa sakit
c. Dalam
beberapa minggu luka akan hilang, namun justru bakteri akan menetap pada tubuh
dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet
tersebut akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagian tubuh
lain
d. Terkadang penderita
sering pusing-pusing dan mengalami nyeri tulang seperti gejala
flu
e. Muncul
bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan intim atau
seks dengan penderita
D.
KOMPLIKASI
1.
Komplikasi
gonore
Biasanya komplikasi yang terjadi bisa mengenai persendian, yang
mengakibatkan pembengkakan pada sendi dan menyebabkan nyeri sendi. Infeksi
melaui aliran darah juga dapat menyebabkan bintik-bintik merah yang berisi
nanah dikulit,demam rsa tidak enak pada badan atau nyeri dibeberapa persendian
yang berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi yang lainya. Komplikasi juga dapat menyebar ke jantung yang menyebabkan endokarditis
(peradangan pada jantung), serta dapat pula menginfeksi pada lapisan hati
(perihepatitis) yang menyebabkan nyeri seperti penyakit kandung empedu
2.
Komplikasi
sifilis
a. Pada pria:
1) Prostatitis
adalah pembengkakan dan peradangan kelenjar
prostat, yang dapat bersifat akut atau kronis.
2) Cowperitis
adalah peradangan pada kelenjar Cowper yang dapat menyebabkan abses atau nanah.
3) Vesikulitis seminalis merupakan radang akut yang mengenai vesika seminalis dan
duktus ejakulatoris, dapat timbul menyertai prostatitis akut atau epididimitis
akut.
4) Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat
peradangan pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang testis
tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa)
5)
Cystitis
dan infeksi traktus urinarius superior.
b. Pada wanita:
1)
Komplikasi
uretra (Uretritis) adalah peradangan
pada uretra.
2)
Bartholinitus
3)
Endometritis
dan metritis
4)
Orofaringitis terjadi melalui kontak secara orogenital.
5)
Konjungtivitis terjadi melalui ibu yang menderita servisitis gonore pada bayi yang baru lahir.
6)
Salphingitis adalah peradangan dapat bersifat akut, subakut atau kronis
E.
PENCEGAHAN
Pencegahan antara penyakit gonore dan sifilis adalah sama, yaitu :
1.
Jangan suka
bergonta ganti pasangan yang tidak jelas riwayat kesehatannya.
2.
Menggunakan
kondom saat berhubungan seksual
3.
Hindari
kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko penyakit seksual
menular ( seperti pekerja seks komersil)
4.
Obati sedini
mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan patner seksual bebas
dari penyakit sebelum berhubungan seksual.
6.
Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang
b. Membicarakan
secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan
c. Menghindari
penggunaan jarum suntik yang tidak steril dantransfusi darah yang sudah
terinfeksi
d. Tidak
ada vaksin terhadap sifilis. Untuk perseorangan penggunaan kondom sangat
efektif. Untuk masyarakat, cara utama pencegahan sifilis ialah melalui
pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.
Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran) yang semestinya.
F.
PENGOBATAN
1.
Gonore
biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui
otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu
minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui
aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan
antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).
2. Penderita
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Bagi yang
alergi penisillin diberikan tetrasiklin 4×500 mg/hr, atau eritromisin 4×500
mg/hr, atau doksisiklin 2×100 mg/hr. Menurut statistik, perawatan dengan pil
kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan
pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan
procaine penisilin di setiap pantat (procaine di ikutkan untuk mengurangi rasa sakit);
dosis harus diberikan setengah disetiap pantat karena bila dijadikan satu dosis
akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat
mulut (memilikidurasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal
karena adabeberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10%
kasus terjadipada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien
diharus kanmemakan pil beberapa
kali per hari.